Sabtu, 06 Juni 2015

Untuk kamu

Pertemuan kita tidak pernah direncanakan, tidak dengan sengaja dan tanpa terduga. Bahkan menjadi milikmu bukan lah impianku.

Agustus 2014
Masih ingatkah kamu ? Masih ingatkah tentang pertemuan kita ? Kita yang tak saling mengenal di dunia nyata tapi ternyata sudah berteman di dunia maya. Kamu hanya sosok biasa saat itu tapi entah mengapa mata ini tiba – tiba tertuju padamu. Rasanya tak mau berpaling dari kamu. Tubuh kecil mu dengan tinggi yang tidak terlalu seberapa, rambut tebal dengan poni depan layaknya justin bieber serta kumis tipis yang menghiasi atas bibirmu. Apa ini cinta ? Atau hanya sekedar kagum ? Aku tak tahu.
Entah setan apa yang merasuki tubuhku sehingga aku langsung mencari facebook mu dan tanpa aku sadari aku menyapa mu terlebih dahulu. Ini gila atau apa. Tak ada kata gengsi atau malu untuk menyapa kamu terlebih dahulu. Iya, kamu ternyata membalas pesanku, ada rasa senang yang tak bisa kujelaskan. Aku juga memberanikan diri meminta pin bbm mu. Aku benar benar telah terjerat dalam sosok mu yang sederhana.
Kita akhirnya berteman. Dan perasaanku kepadamu tak lebih hanya sekedar menyukaimu. Karna aku tak berani mencintai kamu yang telah menjadi miliknya. Pertemanan ini sudah ku rasa cukup untuk mengenal kamu.
April 2015
Sudah lama ternyata kita tidak saling bertukar cerita. Sudah berapa lama ? aku tak ingat. Kita terlalu larut dalam kesibukan masing – masing. Dan untuk beberapa bulan ini kamu kembali menyapaku, meskipun kadang hanya sekedar bertanya sedang apa. Tapi aku cukup senang pertemanan kita masih terjaga.
Aku tak begitu ingat tanggal berapa saat itu. Kamu mengajak ku ke salah satu tempat wisata untuk hunting. Iya, kita sama sama mempunyai hobby photography. Meskipun aku hanya pemula yang belum tahu apa apa soal dunia photography. Tapi kamu mau sedikit mengajari aku tentang itu. Banyak hal yang kita bicarakan disepanjang jalan. Mungkin lebih tepatnya kamu kepo sama aku hehe. Kamu menceritakan bagaimana sekolahan mu, bagaimana kehidupanmu disekolah yang luar biasa bebasnya itu.
Dan dari situlah perasaan ini muncul. Perasaan yang tadinya hanya sekedar rasa suka perlahan – lahan mulai berubah menjadi nyaman. Tapi aku masih sadar bahwa perasan ini tidak boleh lebih dari itu. Aku tak mau merusak hubunganmu. Karna aku juga sudah bersama kekasihku. Tapi tak bertahan lama, aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ku dengan dirinya. Bukan karena kamu alasannya. Hanya saja aku tak merasa nyaman dan bahagia disampingnya.
Dan tak selang berapa lama, kamu juga sudah tak bersama kekasihmu lagi. Aku tak begitu tahu apa alasannya. Aku tak melihat kesedihan, rasa kecewa atau kehilangan diwajahmu. Mungkin kamu menyembunyikannya. Dan kita sekarang adalah dua manusia jomblo. Hubungan kita semakin dekat dan akrab. Kamu pun mau menemani aku di 0 km untuk bertemu dengan teman SMP ku. Kita semakin dekat dan semakin banyak berbagi cerita. Apa kamu masih ingat waktu kita terjebak hujan di malioboro hingga hampir larut malam ? Itu menyenangkan apalagi melihat wajahmu yang mulai menunjukan rasa kelaparan. Dan akhirnya kita menerobos rintik hujan untuk mengisi cacing cacingmu itu.
Aku rasa kita mempunyai perasaan yang sama. Perasaan yang lebih dari sekedar teman. Perasaan yang saling membutuhkan perhatian, rasa nyaman dan perlindungan. Aku tak salah jika mulai menyayangi kamu. Tak salah jika aku mulai mencintaimu dan berharap menjadi kekasihmu.

Masih dibulan yang sama namun dengan cerita yang berbeda.
Aku menyukai kamu. Aku menyayangi kamu. Aku mencintai kamu. Itu yang aku rasakan. Pesan yang dahulu hanya sekedar menyapa dan berbagi cerita. Kini pesan itu berubah menjadi sebuah perhatian. Apa kamu juga merasakan apa yang aku rasakan ? Bahkan disetiap pesan mu mulai ada kata ‘sayang’. Bahkan ketika kita bertemu kamu sudah mendaratkan kecupan kecil dipipi ku sambil memeluk ku. Iya, ternyata perasaan kita sama.
Tuhan, aku sayang dia.
Aku nyaman berada didekatnya dipelukannya...
29 April 2015
Sudah sebulan lebih sejak tanggal itu mengikat kita menjadi sepasang kekasih. Iya kini aku kekasih mu bukan lagi sekedar teman mu. Banyak hal yang telah kita lalui bersama. Melakukan hal hal indah dan menyenangkan bersama. Iya aku bahagia. Menemani mu tidur dan mendengar dengkuran mu itu. Membersihkan dapur bersama dan memasak bersama. Rasanya menyenangkan. Belum pernah aku melakukan itu dengan orang lain, baru dengan kamu.
Aku mencintai mu dengan segala kekurangan yang kamu miliki. Aku tak peduli dengan hidup mu yang berantakan. Tak peduli apa kata mereka yang menilai jelek tentang kamu. Aku benar benar mencintai kamu dengan apa adanya kamu. Tanpa meminta lebih dari itu, tanpa meminta kamu berubah menjadi lebih baik. Aku mencintai kesederhanaan mu dan apa adanya kamu.
Kejujuran mu menyakitkan.....
Terima kasih untuk kejujuraanmu itu,sayang. Aku tau aku sakit membacanya. Hingga jari ini tak mampu untuk menekan tombol tombol penuh huruf itu. Aku senang kau jujur, sayang. Tapi mengapa baru sekarang ? Mengapa kau bilang itu ketika cintaku muali berada dipuncaknya. Aku tahu rasanya menjadi dirimu. Aku juga pernah berada diposisi mu. Tapi aku sadar aku tak harus kembali kebelakang untuk bisa mencintainya. Aku harus tetap berjalan kedepan mencari cinta lain yang lebih baik dan bisa membuatku bahagia. Aku tahu kita tak pernah diajarkan bagaimana melupakan seseorang atau sesuatu hal. Tak perlu melupakan kau bisa membuatnya menjadi kenangan indah dan menyimpannya dengan rapi. Dan belajar dari kesalahan dahulu untuk menjadi lebih baik.
Keputusan ada ditangan mu, sayang.
Kau akan kembali pada dirinya atau tetap bersama ku.
Aku tahu aku tak sesempurna dan secantik dirinya.
Aku hanya gadis biasa yang mencintai kamu dengan hati.
Kau tahu ? Sesuatu yang pergi meskipun kembali lagi, dia tak kan pernah sama lagi.
Aku disini mecintai kamu,sayang. Tulus...
Aku akan membantu kamu melupakannya
Pegang tanganku dan akan ku buat kau tak pernah menengok kebelakang.
Pegang tanganku dan akan ku buat kau berlari jauh dari masa lalumu.
Pegang tanganku dan akan ku buat kau mencintai ku.
Ini sakit, sayang.
Aku tak mau melepasmu. Aku mencintai kamu dan akan kuperjuangkan dirimu.
Sudah terlalu banyak harap dan mimpi yang aku buat tentang kita.
Menangis pun aku tak sanggup lagi,sayang.
Aku hanya bisa tersenyum dalam air mataku.

Aku mencintai mu, Raden Raditya Suryaputra....


Jumat, 16 Mei 2014

Cinta Tak Harus Memiliki

Kau tau satu pepatah yang mengatakan “Cinta Tak Harus Memiliki”.

Tuhan menciptakan hati dan perasaan untuk mencintai dan menyayangi sesama makhluk-Nya. Tak perlu memiliki Tuhan untuk bisa mencintai-Nya bukan ? Seharusnya kamu pun begitu. Mengapa tak bisa ? Cinta itu sebuah ketulusan, meskipun akan ada sakit dibalik itu. Dan aku tulus mencintaimu dari apa adanya kamu.  Jangan pernah paksa cinta, biarkan ia memilih mana yang terbaik untuk dirinya dan kamu tentunya. Berbeda ? Sekian alasan dari balik pepatah ini. Tuhan menciptakan kita dengan berbeda, tapi bukan berarti Tuhan tak mencintai kita. Perbedaan tak pernah menghalangi niatku untuk tetap mencintaimu. Meskipun caraku mencintaimu tak sama dengan yang kau inginkan. Meskipun arah cintaku tak sama dengan arahmu. Jangan salahkan keadaan soal ini, hanya saja Tuhan tak tepat mempertemukan kita. Maaf jika cintamu aku masukan dalam ruang hati yang lain. Maaf jika cintamu tak bisa memikat aku untuk menjadi milikmu. Jika cinta tak harus memiliki biarkan aku tetap mencintaimu dalam doa. Jika cinta tak harus memiliki biarkan aku tetap merindukanmu dari sini. Jika cinta tak harus memiliki akan ku biarkan cintamu pergi mencari sosok lain. Dan jika cinta tak harus memiliki akan ku biarkan kau hidup dengan lain. Sedangkan aku akan bahagia melihatmu dari sini….

Kamis, 08 Mei 2014

KENAPA ?

Kenapa semua paragraf ini tentang kamu ?
Kenapa kisah ini semua tentang kamu ?
Kenapa harus kamu ?
Kenapa harus kamu yang membuat bibir  ini melukiskan senyum indahnya ?
Kenapa harus kamu yang membuat tubuh ini masuk ke dalam kotak hati itu ?
Kenapa harus kamu yang membuat aku jatuh dan terperangkap kedalam kotak hati itu ?
Kenapa ?
Kenapa dulu kita harus bertemu pada satu jalan yang sama ?
Kenapa dulu bola mata ini saling beradu ?
Kenapa dulu harus ada cinta diantara kita ?
Kenapa harus kamu yang membuat hati ini terpikat ?
Kenapa ?
Kenapa harus kamu juga yang membuat air itu turun dari pelupuknya ?
Kenapa harus kamu yang melukiskan goresan – goresan kecil diatas cintaku ?
Kenapa harus kamu yang memberi warna hitam diatas cintaku ?
Kenapa ?
Kenapa kamu ngelakuin itu,sayang ?
Kenapa kamu mempermainkan cintaku ?
Kenapa ?
Kenapa kamu lakukan itu, sayang ?
Lihat aku! Lihat mataku! Jawab sayang  jawab!
Jangan hanya diam saja seperti itu.

Aku hanya butuh penjelasan,sayang…..

Senin, 07 April 2014

Nyaman atau bahagia atau kedua duanya ?

Kadang aku tak mengerti apa yang tubuh ini mau
Kadang aku tak mengerti cinta seperti apa yang aku mau
Aku tak pernah menuntut banyak hal soal cinta
Apalagi mencari cinta yang sempurna
Tapi ini berbeda, ini tak sama dengan cinta yang lain
Cinta yang aku temukan pada satu titik waktu
adalah cinta yang terlihat begitu sempurna dikedua bola mata ini
dengan kesederhanaan yang kau punya
kau membiusku dengan cepat hingga aku tak sadar
iya tak sadar bahwa aku telah jatuh cinta pada sosok dirimu yang berbeda
Aku merasa semua yang tubuh ini mau telah ku dapatkan
Rasa itu, iya rasa nyaman.
Entah mengapa setiap bersama mu tubuh ini begitu lemah
tak berdaya seperti tak bertulang
Saat saat dimana aku berada didalam hangatnya tubuhmu
Merasakan sentuhan kulit yang saling beradu
Dekapan lembut nan menyejukan hati serta tubuh ini
Kecupan kecil yang kau berikan disudut keningku
Membuat aku terhanyut dan terbuai dalam perasaan nyaman itu
Seakan akan aku telah dilindungi oleh ribuan prajurit bertameng dan bersenjata
Bahagia ? kalian tahu apa arti bahagia yang sebenarnya ?
Kalian sudah pernah merasakannya ?
Lagi lagi tubuh ini mendapatkan apa yang ia mau
Kau memang bukan sosok yang romantic tapi
Apa adanya kamu yang membuat kamu begitu romantic
Hal hal kecil nan aneh yang kau lakukan membuat kotak tertawa ku terbuka
Membuat setiap pertemuan kita seperti wafer yang sedang digigit
Begitu renyah enak dan terasa nikmat.
Karena kamu selalu tersenyum ke aku, bahkan tersenyum untuk ku dan tersenyum karena aku
Ada rasa bahagia yang terus mengalir didarahku
Bahagia memiliki mu dan mencintai mu
Bahagia menjadi salah satu tulang ditubuhmu
Bahagia karena bisa berada disisimu
Bahagia melihat mu bahagia bersamaku
Ternyata sekarang aku tahu apa yang tubuh ini mau
Tubuh ini butuh kedua duanya
Butuh rasa nyaman butuh rasa bahagia

Bukan butuh salah satunya.

Senin, 17 Maret 2014

Lirik Jodoh Akan Bertemu - Dwitasari

Hai guys, kalian pasti tahu dong cewe cantik yang setiap tweetnya selalu pas sama apa yang kita rasain. Yap cewe itu adalah Dwitasari. Gak cuman tulisannya yang indah tapi suaranya juga loh. Hari ini aku baru aja denger soundtrack dari bukunya Dwitasari dan sumpah deh jleb, down dan bisa bikin kamu nangis. Nah ini lirik lagu dan musikalisasi puisinya. Dan kalau mau ngedengerin lagunya langsung aja di : 

Pernah ku rasakan rasa cinta itu walau kini hilang. 
karna kesalahan ku kubuat dulu tlah abaikan kamu. 
Dan kini ku rasakan kesedihan yang terdalam dalam lubuk hatiku. 
Cinta tak harus memiliki meski kau hidup dengan yang lain 
ku hanya bisa berdiri di sini melihat kau melihat kau bahagia hidup dengannya.

Pertemuan kita adalah rencana tuhan yang tak kupahami. 
Aku takut menatap matamu karna dimata itu ada dunia yang sangat takut aku selami. 
Aku takut dengan cinta takut dengan segala ketidakpastian yang dihasilkan cinta. 
Kita sempat bersama. 
Kini aku putuskan untuk mengakhiri semuanya dengan sementara.
Aku coba untuk berbagi hati pada banyak orang yg bilang cinta mati. 
Namun tuhan menciptakan hati dan pikiran yang hanya tertuju padamu.
Ini keputusan ku.
jodoh akan bertemu setelah aku lelah mencari dan berlari . 
Ku percaya kaulah sosok yang tuhan ciptakan untuku.
Jika memang cinta tak harus memiliki biarkan aku bahagia dan merindukanmu dari sini. Satu hal yang slalu jadi keyakinanku.
Jika tuhan ingin kau jadi pendampingku maka kita akan kembali menyatu.

Jodoh akan bertemu.

Cinta tak harus memiliki meski kau hidup dengan yang lain 
ku hanya bisa berdiri di sini melihat kau melihat kau bahagia hidup dengannya.

Jumat, 14 Maret 2014

Ayah Ibu ini keluh kesahku.

Belajar dari satu film yang benar - benar merupakan kehidupan nyata yang dirasakan setiap remaja di dunia. Film “I not stupid too” adalah film singapura yang berkisahkan tentang orangtua yang tak bisa mengerti dan mendidik anaknya dengan baik hingga anak itu berubah menjadi nakal.

    Aku dilahirkan dari rahim ibuku. Aku terbentuk karna ada pertemuan antara sperma dan ovum orangtuaku. Ditubuhku mengalir darah mereka. Mengalir gabungan dua gen manusia yang berbeda yang melebur menjadi aku. Aku terus tumbuh dan berkembang menjadi dewasa hingga saat ini karna mereka. Tapi perjalanan hidupku tak seperti kalian yang penuh kebahagiaan, cinta dan kasih sayang. Aku mengalami kehidupan penuh dengan air mata.

    Ketika aku menginjak masa putih merah disitulah aku mulai merasakan semuanya. Tepatnya ketika aku mendapatkan teman dihidupku. Iyah aku mendapatkan adik kecil berjenis kelamin perempuan. Cinta dan kasih sayang mereka telah terbagi menjadi 2. Aku tak lagi mendapatkan semua dengan utuh.

   Apa yang kalian lakukan ketika orangtua kalian tidak mengijinkan kalian untuk bermain ? Kalian akan merajuk bukan ? Bahkan menangis untuk bisa bermain ? Iya, aku sama dengan kalian terus merajuk untuk diizinkan bermain. Kalian tahu hasilnya ? Mereka kesal dan mengangkatku lalu melempar ku ke selokan. Apa yang aku rasakan saat itu ? Aku hanya bisa menangis dan menangis di kamar mandi. Kejadian itu masih terus terlintas dipikiran ini. Mirip dengan kereta api yang setiap waktunya selalu melintas. Itu cuman sebagan kecil dari banyak kejadian pahit yang aku rasakan. Aku pernah dipukul dengan handphone tepat di kepala ku. Aku pernah ditampar, disemprot dengan baygon tepat di dekat wajahku dan aku hanya bisa menangis menangis dan menangis. Iyah,mungkin ada yang lebih parah dari aku.

   Apa yang kalian lakukan ketika orangtua kalian menginginkan kalian mati ? Kalian tahu rasanya ? Seperti sedang berada di tengah tengah milyaran hujan jarum. Sakit yang kami rasakan benar benar luar biasa. Mungkin mereka menyesal telah melahirkan anak seperti kami . Mungkin mereka malu punya anak seperti kami. Mungkin memang kami tak pernah mereka inginkan. Mungkin kami hanya beban buat mereka. Kalian tahu rasanya ? Aku hanya ingin berlari mencari jurang yang dalam dan menjatuhkan diri disana. Jatuh dengan luka yang tak seberapa dari luka yang telah diperbuat. Jatuh dan hilang tanpa mereka perlu mencari tubuh ini dan jika tubuh ini telah mati mereka tak perlu mengeluarkan uang untuk memakamkan jasad ini.

  Apa kami tak pantas untuk hidup ? Apa kami tak pantas menjadi anakmu ? Apa kami terlalu buruk ? Apa kami terlalu banyak salah hingga kata-kata itu keluar dari mulut mereka ? Mereka tak merasakan perasaan kami setelah kata itu keluar, tak pernah merasakan perasaan kami setelah selesai menghukum kami . Mereka tak pernah tahu betapa kami sangat terpukul mendengar semua itu, setelah mereka menghukum kami seperti itu. Yang mereka tahu kami salah dan kami harus dihukum. Kehidupan ini amat sangat keras. Mungkin lebih keras dari batu.

  Ketika mereka marah apa yang harus dilakukan. Hanya bisa diam seribu bahasa mendengarkan ocehan-ocehan mereka tanpa memberikan kami waktu untuk berbicara. Kami hanya ingin berbicara bukan membantah. Kami hanya ingin membela diri sendiri bukan membantah. kami hanya ingin menjelaskan semuanya bukan membantah. Tak bisakah memberikan kami waktu dan berusaha mendengarkan perkataan kami. Tubuh ini sudah terlalu lelah untuk bersabar dan bersabar. Kuping ini telah lelah mendengarkan semua ocehan mereka. Hati ini sudah terlalu lelah untuk menerima bahwa kami yang salah dan akan selalu kami. Kami hanya ingin kalian dengar!

  “Kapan terakhir kali orangtua mu memuji orang ? Kapan terakhir kali orangtuamu memuji mu ? Sudah lama bukan ? Orang dewasa sama saja. Mereka tidak suka apa yang kami suka. Mereka suka apa yang kami tidak suka. Kadang kadang kami kesal. Orang dewasa mengira dengan mereka mengomeli kami, mereka berkomunikasi. Sebenarnya mereka berbicara sendiri. Kami hanya bisa mendengarkan. Tapi omongan mereka langsung menguap begitu saja. Mereka tidak peduli kami mendengarkan atau tidak, yang penting mereka berbicara panjang lebar. Aku ragu mereka sadar kalau omelan mereka bisa membunuh kami. Orang dewasa terlalu banyak bicara. Kadang-kadang kami juga ingin didengar. Kami sama sekali tidak dibolehkan membantah jadi kami lebih tahu untuk diam saja.”
 
   Zaman kami dengan mereka sudah berbeda. Tak perlu dibanding bandingkan bahkan harus mengikutinya. Orang dewasa tak tahu kuncinya. Padahal kunci itu penting. Fokus pada bakat kami bukan kekurangan kami. Setiap anak yang dilahirkan kedunia ini pasti mempunyai bakat yang berbeda beda. Meskipun kami punya bakat mereka tak pernah mau peduli bagi mereka ini bukan hal yang penting. Yang mereka tahu kami hanya terus belajar dan belajar. Mereka hanya bisa memarahi kami ketika kami melakukan apa yang kami suka.


   Kami hanya ingin didengar bukan hanya dimarahi. Kami hanya ingin dimengerti bukan selalu mengerti. Kami hanya ingin dirasakan bukan selalu merasakan. Kami hanya ingin disayang bukan selalu menyayangi. Kami hanya ingin berbicara bukan selalu diam. Kami hanya ingin kebebasan untuk mencari jati diri. Kami hanya ingin kebebasan untuk mengekspresikan kehidupan remaja ini. Kami ingin kalian percaya dengan kami bukan selalu berpikiran negative. Jika kami salah kami hanya perlu kalian dekati dan nasehati. Kami sudah besar tak perlu harus menghukum kami dengan kekerasan. Kadang ketika kami mengalami masalah remaja entah itu dilingkungan atau sekolah kami lebih memilih bercerita kepada teman kami. Entah karna kami malu bercerita atau kalian yang tak mau mendengarkan atau memang kalian tak peduli. 

Sabtu, 08 Maret 2014

CerPen : Love Different Religion ( Haruskah yang mencintaimu juga yang menyakitimu? )

Haruskah yang mecintaimu juga yang menyakitimu ?

          Tepat 10 bulan kita menjalin kasih. Tepat 10 bulan aku dan kamu menjadi kita. Namun hari itu cintaku bagikan bunga yang tak pernah dirawat, layu dan mati. Hari itu cintaku bagikan kaca yang bening namun retak dan hancur. Hari itu hanya dengan satu kata dan 5 huruf, kau menghancurkan seluruh kisah kita. Membuat langit yang tadinya cerah menjadi gelap dan kelam. Membuat ribuan bulir hujan air mata turun. Membuat pelangi yang tadinya muncul namun sekarang hilang seketika. Membuat seluruh impian kini hanya tinggal kenangan yang tertiup angin.
          Rasanya ? Kau mau tahu bagaimana perasaan ku ? Bagaimana aku setelah kau ucapkan kalimat itu ? Tak tahukah kau - aku berjuang untuk melupakanmu ? Tak tahukah kau aku berjuang untuk tak mengarapkanmu kembali ? Tak taukah kau aku berjuang mengukir  senyuman walau hatiku menangis ? Tak taukah kau aku berjuang untuk hidup tanpamu disisiku ? Ternyata cinta yang kita pertahankan dengan perbedaan itu telah runtuh. Cinta yang terpisah jarak dan waktu bahkan terbentengi oleh agama kini telah hancur. Mungkinkah Tuhan sedang menguji kita ? Ataukah Tuhan memang ingin memisahkan kita ? Ataukah Tuhan tak merestui hubungan berbeda agama ini ?

     Tuhan memang Satu
     Kita yang tak sama
     Haruskah aku lantas pergi meski cinta tak bisa pergi

“Saat aku benar benar memaafkan hatiku yang telah kau buat kecewa; mimpi,harapan,janji,dan kehidupan yang kita rencanakan sudah berlalu sebagai abu. Sudah terbakar, sudah menjadi abu dan sudah hilang tertiup angin. - @longdistance_R”

………
         
          Tak bisa ku mengerti jalan cinta ini. 5 bulan lamanya aku berjuang menghapusmu dari memori otakku. Kini kau kembali membawa secuil cinta lama. Mengharapkanku kembali padamu, kembali di sampingmu, kembali menjadi kekasihmu. Dan entah kenapa cinta yang sudah kubuang dan ku hapus kini kembali muncul. Iya, ternyata aku juga masih mengharapkanmu. Mengharapkan aku dan kamu menjadi kita lagi seperti dulu. Lagi – lagi cinta yang menyatukan kita, menyatukan perbedaan kita. Aku kembali dengan senyumku yang dulu saat bersamamu. Aku menemukan kembali kebahagiaanku saat aku bersamamu. Meskipun cinta kita tetap terpisah oleh jarak.
         Hingga hubungan ini kembali berakhir. Tak pernah menyangka ternyata cinta benar – benar tak memihak kita untuk kedua kalinya. Aku kembali menjadi aku tanpa kamu yang menjadi pelengkapnya. Aku kembali lagi menjadi aku yang berjuang lagi dan lagi untuk membiarkan cinta ini pergi. Membiarkan cinta yang dilandasi perbedaan itu runtuh untuk kedua kalinya. Tuhan, memang menguji cinta ini.

        Kau tak tau betapa rapuhnya aku
        Masih terasa luka di masa lalu
        Ku pernah mencintai sepenuh hati
        Namun cinta diingkari

……

        Sesaat dia datang pesona bagai pangeran
        Dan beri kau harapan bualan cinta dimasa depan
        Dan kau lupakan aku semua usaha ku semua pagi kita semua malam kita

        Dan sekali lagi cinta cinta cinta dan cinta yang mempersatukan kami untuk ketiga kalinya. Kadang aku ingin tertawa melihat hubungan aneh dan rumit ini. Sampai akhirnya kau mengakhiri hubungan ini lagi. Karena kau yang memulai dan kau yang mengakhiri.
       “Fah, aku mau cerita sedikit.” Pesan mu muncul dilayar handphone ku.
Ada sedikit rasa bingung ketika kau memanggilku dengan nama bukan seperti biasanya.
       “Cerita apa sayang ?” balas ku.
       “Barusan aku ada ibadah natal, dan di khotbah tadi aku dapat sesuatu yang lumayan nyentuh aku. Dan mungkin harus aku putuskan buat hidup aku.” Jawabmu.
       “Perasaanku gak enak.   Kamu mau putuskan ?” tanyaku.
       “Bahwa kita harusnya gak jadi satu. Aku mohon maaf kali ini. Ini udah keputusan bulat aku. Maaf, ya, kita harus putus.” jawabmu.
      “Maaf kalau buat kamu nangis lagi saat ini atau mungkin kamu gak nangis. Aku minta maaf sekali lagi.” jawabmu lagi.
     “Ini kata – kata sayang aku terakhir buat kita jadi pasangan. Aku sayang kamu dan aku ngelakuin ini karna aku sayang kamu. I love you :* #ciumkeningkamu” jawabmu.
       Aku hanya terdiam dan terus membaca berulang kali setiap pesan masukmu. Entah aku harus apa aku bingung. Apakah aku harus menangis atau apa ? Aku tetap terdiam. Dan tak membalas pesanmu. Bahkan hanya beberapa tetes air mata yang turun lalu aku berusaha untuk tak menangis. Karna aku sadar sejak awal bahwa akhirnya akan seperti ini.

               Selalu ku pikir bahwa aku tegar
               Aku tak pernah menyangka kan begini
               Dan saat kau tak ada disisiku lagi
               Baru ku rasakan arti kehilangan..

………

“Mengapa banyak agama didunia ini jika Tuhan saja hanya satu?”
“Apakah yang dipersatukan oleh cinta harus dipisahkan oleh agama?”
“Tuhan kami satu, kami hanya berbeda perantara. Haruskah kami dipisahkan hanya karena agama?”
“Bukankah Tuhan penuh cinta dan kasih sayang?”
“Bukankah rasa cinta ini di antara kami atas kehendak-Mu ?”
“Siapa yang salah, Tuhan?”
“Tuhan,mereka bilang ini kehendakmu. Aku tak yakin jika Kau mempertemukan kami hanya untuk sebuah penderitaan. Aku percaya kepada Mu.”
“Tiap air mata yang turun dari pelupuk mata bukanlah kesedihan karna aku dan dia tak bisa bersama, melainkan mereka membedakan-Mu atas nama agama.”
“Aku tahu, tak ada solusi lain selain berpisah,bersabar atau menjual agama kami? Tidak! Biarkan kami saling mencintai dengan cara kami sendiri.”
“Aku menyayangi Tuhanku begitu juga dia dan kami saling mencintai. Biarlah kisah cinta klasik nan sederhana ini menjadi dongeng duka.”
“Dan apakah cinta berpihak kepadaku lagi dan  mempersatukan kami untuk kesekian kalinya?”
“Entah!”