Sabtu, 06 Juni 2015

Untuk kamu

Pertemuan kita tidak pernah direncanakan, tidak dengan sengaja dan tanpa terduga. Bahkan menjadi milikmu bukan lah impianku.

Agustus 2014
Masih ingatkah kamu ? Masih ingatkah tentang pertemuan kita ? Kita yang tak saling mengenal di dunia nyata tapi ternyata sudah berteman di dunia maya. Kamu hanya sosok biasa saat itu tapi entah mengapa mata ini tiba – tiba tertuju padamu. Rasanya tak mau berpaling dari kamu. Tubuh kecil mu dengan tinggi yang tidak terlalu seberapa, rambut tebal dengan poni depan layaknya justin bieber serta kumis tipis yang menghiasi atas bibirmu. Apa ini cinta ? Atau hanya sekedar kagum ? Aku tak tahu.
Entah setan apa yang merasuki tubuhku sehingga aku langsung mencari facebook mu dan tanpa aku sadari aku menyapa mu terlebih dahulu. Ini gila atau apa. Tak ada kata gengsi atau malu untuk menyapa kamu terlebih dahulu. Iya, kamu ternyata membalas pesanku, ada rasa senang yang tak bisa kujelaskan. Aku juga memberanikan diri meminta pin bbm mu. Aku benar benar telah terjerat dalam sosok mu yang sederhana.
Kita akhirnya berteman. Dan perasaanku kepadamu tak lebih hanya sekedar menyukaimu. Karna aku tak berani mencintai kamu yang telah menjadi miliknya. Pertemanan ini sudah ku rasa cukup untuk mengenal kamu.
April 2015
Sudah lama ternyata kita tidak saling bertukar cerita. Sudah berapa lama ? aku tak ingat. Kita terlalu larut dalam kesibukan masing – masing. Dan untuk beberapa bulan ini kamu kembali menyapaku, meskipun kadang hanya sekedar bertanya sedang apa. Tapi aku cukup senang pertemanan kita masih terjaga.
Aku tak begitu ingat tanggal berapa saat itu. Kamu mengajak ku ke salah satu tempat wisata untuk hunting. Iya, kita sama sama mempunyai hobby photography. Meskipun aku hanya pemula yang belum tahu apa apa soal dunia photography. Tapi kamu mau sedikit mengajari aku tentang itu. Banyak hal yang kita bicarakan disepanjang jalan. Mungkin lebih tepatnya kamu kepo sama aku hehe. Kamu menceritakan bagaimana sekolahan mu, bagaimana kehidupanmu disekolah yang luar biasa bebasnya itu.
Dan dari situlah perasaan ini muncul. Perasaan yang tadinya hanya sekedar rasa suka perlahan – lahan mulai berubah menjadi nyaman. Tapi aku masih sadar bahwa perasan ini tidak boleh lebih dari itu. Aku tak mau merusak hubunganmu. Karna aku juga sudah bersama kekasihku. Tapi tak bertahan lama, aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ku dengan dirinya. Bukan karena kamu alasannya. Hanya saja aku tak merasa nyaman dan bahagia disampingnya.
Dan tak selang berapa lama, kamu juga sudah tak bersama kekasihmu lagi. Aku tak begitu tahu apa alasannya. Aku tak melihat kesedihan, rasa kecewa atau kehilangan diwajahmu. Mungkin kamu menyembunyikannya. Dan kita sekarang adalah dua manusia jomblo. Hubungan kita semakin dekat dan akrab. Kamu pun mau menemani aku di 0 km untuk bertemu dengan teman SMP ku. Kita semakin dekat dan semakin banyak berbagi cerita. Apa kamu masih ingat waktu kita terjebak hujan di malioboro hingga hampir larut malam ? Itu menyenangkan apalagi melihat wajahmu yang mulai menunjukan rasa kelaparan. Dan akhirnya kita menerobos rintik hujan untuk mengisi cacing cacingmu itu.
Aku rasa kita mempunyai perasaan yang sama. Perasaan yang lebih dari sekedar teman. Perasaan yang saling membutuhkan perhatian, rasa nyaman dan perlindungan. Aku tak salah jika mulai menyayangi kamu. Tak salah jika aku mulai mencintaimu dan berharap menjadi kekasihmu.

Masih dibulan yang sama namun dengan cerita yang berbeda.
Aku menyukai kamu. Aku menyayangi kamu. Aku mencintai kamu. Itu yang aku rasakan. Pesan yang dahulu hanya sekedar menyapa dan berbagi cerita. Kini pesan itu berubah menjadi sebuah perhatian. Apa kamu juga merasakan apa yang aku rasakan ? Bahkan disetiap pesan mu mulai ada kata ‘sayang’. Bahkan ketika kita bertemu kamu sudah mendaratkan kecupan kecil dipipi ku sambil memeluk ku. Iya, ternyata perasaan kita sama.
Tuhan, aku sayang dia.
Aku nyaman berada didekatnya dipelukannya...
29 April 2015
Sudah sebulan lebih sejak tanggal itu mengikat kita menjadi sepasang kekasih. Iya kini aku kekasih mu bukan lagi sekedar teman mu. Banyak hal yang telah kita lalui bersama. Melakukan hal hal indah dan menyenangkan bersama. Iya aku bahagia. Menemani mu tidur dan mendengar dengkuran mu itu. Membersihkan dapur bersama dan memasak bersama. Rasanya menyenangkan. Belum pernah aku melakukan itu dengan orang lain, baru dengan kamu.
Aku mencintai mu dengan segala kekurangan yang kamu miliki. Aku tak peduli dengan hidup mu yang berantakan. Tak peduli apa kata mereka yang menilai jelek tentang kamu. Aku benar benar mencintai kamu dengan apa adanya kamu. Tanpa meminta lebih dari itu, tanpa meminta kamu berubah menjadi lebih baik. Aku mencintai kesederhanaan mu dan apa adanya kamu.
Kejujuran mu menyakitkan.....
Terima kasih untuk kejujuraanmu itu,sayang. Aku tau aku sakit membacanya. Hingga jari ini tak mampu untuk menekan tombol tombol penuh huruf itu. Aku senang kau jujur, sayang. Tapi mengapa baru sekarang ? Mengapa kau bilang itu ketika cintaku muali berada dipuncaknya. Aku tahu rasanya menjadi dirimu. Aku juga pernah berada diposisi mu. Tapi aku sadar aku tak harus kembali kebelakang untuk bisa mencintainya. Aku harus tetap berjalan kedepan mencari cinta lain yang lebih baik dan bisa membuatku bahagia. Aku tahu kita tak pernah diajarkan bagaimana melupakan seseorang atau sesuatu hal. Tak perlu melupakan kau bisa membuatnya menjadi kenangan indah dan menyimpannya dengan rapi. Dan belajar dari kesalahan dahulu untuk menjadi lebih baik.
Keputusan ada ditangan mu, sayang.
Kau akan kembali pada dirinya atau tetap bersama ku.
Aku tahu aku tak sesempurna dan secantik dirinya.
Aku hanya gadis biasa yang mencintai kamu dengan hati.
Kau tahu ? Sesuatu yang pergi meskipun kembali lagi, dia tak kan pernah sama lagi.
Aku disini mecintai kamu,sayang. Tulus...
Aku akan membantu kamu melupakannya
Pegang tanganku dan akan ku buat kau tak pernah menengok kebelakang.
Pegang tanganku dan akan ku buat kau berlari jauh dari masa lalumu.
Pegang tanganku dan akan ku buat kau mencintai ku.
Ini sakit, sayang.
Aku tak mau melepasmu. Aku mencintai kamu dan akan kuperjuangkan dirimu.
Sudah terlalu banyak harap dan mimpi yang aku buat tentang kita.
Menangis pun aku tak sanggup lagi,sayang.
Aku hanya bisa tersenyum dalam air mataku.

Aku mencintai mu, Raden Raditya Suryaputra....


2 komentar: